Sejarah banyak mencatat, ada orang lahir dari keluarga serba ada dan serba mewah, atau bahkan seorang pemimpin yang sangat dipuja penuh kebesaran namun di akhir hayatnya begitu menyedihkan dan terhina. Tak sedikit pula yang lahir serba kekurangan, dipandang sebelah mata dan luput dari perhatian duni, namun masa depannya begitu  cemerlang, hingga banyak yang tidak menyangka bahwa masa lalunya begitu pedih.
Image source: http://bola.liputan6.com
Hal ini pulalah yang terjadi pada seorang bintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo. Masa kecil yang menyedihkan namun sukses ketika dewasa.
Siapa yang tak menegnal CR7, panggilan akrab Ronaldo. penyerang/striker klub raksasa sepakbola dunia asal negeri Matador, Real Madrid.  Saat ini CR7 merupakan salah satu pesepak bola yang paling sukses di dunia. Di usianya yang ke 31, Ronaldo sudah mampu meraih tiga kali pengharggaan bergengsi dunia Ballon d'Or. Balon d'Or adalah Penghargaan yang diberikan berdasarkan suara oleh pelatih dan kapten tim internasional, serta wartawan dari seluruh dunia. Menjadi pesepak bola terkaya pada tahun 2015 dengan total kekayaan 236 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp 3,2 triliun.
Image source: http://bola.liputan6.com
Selain bersinar di lapangan hijau, teryata Ronaldo juga sukses menjadi bintang iklan dan model top. Tercatat beberapa iklan yang dibintangi oleh sang maestro si kulit bundar ini, diantaranya iklan Shampo terkenal.
Namun, tahukan anda? di balik itu semua, masa kecil Ronaldo jauh dari kegembiraan dan selalu diliputi dengan kesedihan. Terlahir dengan nama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro, disebuah kota kecil Funchal, Madeira, Portugal pada 5 Februari 1985. Dia merupakan anak bungsu dari pasangan pengurus kebun Jose Dinis Aveiro dan tukang masak Maria Dolores dos Santos Aveiro. Ronaldo memiliki 2 orang kakak perempuan, Liliana Catia dan Elma, dan seorang kakak laki-laki, Hugo.
Image source: https://sebarkan.org
Keluarga Ronaldo bukanlah orang berkecukupan, pada usia yang ke-16, Ronaldo harus membantu mengurus dan menanggung biaya hidup sang kakak, Hugo Aveiro. Dia terpuruk karena kecanduan narkoba. Hal ini dikarenakan sang ibu Dolores Aveiro kesulitan untuk membayar biaya pengobatan Hugo. Maklum pekerjaan sang ibu hanya menjadi tukang bersih-bersih dengan penghasilan 400 pound per bulan atau setara Rp 7 juta, jumlah yang sangat kecil untuk menghidupi keluarga itu, ditambah biaya hidup yang cukup mahal di kota itu. Ayah Ronaldo adalah seorang pecandu berat narkoba, sama seperti kakanya, hingga di usia yang ke -52 ayahnya sudah meninggal dunia akibat over dosis. Dengan kejadian ini pula Ronaldo mengalami trauma.
Sebelum meninggal, pekerjaan ayahnya adalah sebagai asisten perlengkapan klub bola membuat Ronaldo kecil tertarik dengan olahraga ini. Menginjak usia kesepuluh, Ronaldo tumbuh sebagai penggila sepakbola. Hari-harinya hanya dihabiskan dengan sekolah dan bermain bola. Ronaldo bergabung dengan The Sporting Academia ketika usianya 16 tahun. Sporting Lisbon, tim dari akademi bola tersebut, adalah awal karir Ronaldo. Pertandingan pertamanya bersama tim U-17 membawa atlet dunia ini mencetak dua gol di pertandingan pertamanya. 
Namun lagi-lagi Ronaldo kecil harus menderita, merasakan perihnya pisau operasi, karena kecapaian berlatih dia harus dioperasi jantungnya. Tak mau menyerah Ronaldo kecil terus beratih bahkan lebih keras lagi, sampai akhirnya dia pantas mendulang prestasi seperti saat ini. Kepeduliannya pada masalah sosial dunia yang dia tunjukan saat ini, pasti dikarenakan dia pernah merasakan bagaimana rasanya kelaparan, kedinginan, dan kehinaan. Begitulah kisah hidup sang bintang dunia, semoga bermanfaat dan menginspirasi kita semua.