Seram! Ariel Noah Foto Bareng Fans, Perhatikan Penampakan Tangan Misterius di Bagian Pundak

Siapa yang tidak kenal vokalis penuh kharisma, Ariel Noah. Diketahui, kekasih Sophia Latjuba tersebut sedang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut diketahui dari unggahan Ariel di Instagram pada, Kamis (9/2/17).

Sederet Bintang Eropa Berdarah Indonesia Yang Menolak Bela Garuda

Indonesia memang bukan negara dengan tradisi sepak bola yang mendunia. Namun, Indonesia mempunyai pemain-pemain keturunan di sepak bola yang mendunia.

Wow! Fitur Baru WhatsApp Ini Bisa Melacak Lokasi Teman Secara Real Time

ternyata ada lagi fitur baru yang ditemukan di WhatsApp beta Android dan iOS (versi 2.16.399 dan versi 2.17.3.28 masing-masing) yang disebut sebagai Live Location Tracking.

Memalukan! Trik Cristiano Ronaldo Di Patahkan Oleh Pelatihnya Sendiri

Kejadian ini terjadi ketika para pemain dan pelatih Real Madrid sedang berlatih passing pendek besama,namun, di sela waktu ronaldo berniat mengolongi pelatihnya tersebut, namun lihatlah apa yang malah terjadi...

Trik Rahasia Menghasilkan Pulsa Gratis Rp 1,5 Juta Per Bulan Dari Android

Android menyimpan sejuta peluang. Jika kita bisa memanfaatnya dengan benar, hasilnya sungguh luar biasa. Banyak sudah orang yang bisa meraup puluhan jutaan rupiah dari aplikasi android.Ada juga yang mampu mengumpulkan pulsa gratis berlimpah-ruah dari ponsel yang dimiliki.

Minggu, 31 Desember 2023

Cerita Pedagang Ayam Geprek Hasil Dari Pasar Jodoh


Warga Indramayu mungkin sudah tak asing lagi dengan tempat legendaris bernama Pasar Jodoh.

Lewat pasar jodoh, sejumlah orang telah dipertemukan dengan belahan jiwa mereka.

Salah satunya adalah Nurani (38), seorang pedagang ayam geprek.

Warga Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu ini bertemu dengan istrinya di Pasar Jodoh, kini keduanya sudah memiliki tiga orang anak.


Nama Pasar Jodoh sendiri masih melekat hingga sekarang walau walau aktivitasnya sudah tergerus oleh zaman.


Sesuai namanya, di Pasar Jodoh ini sudah tak terhitung berapa pasangan bertemu dengan belahan jiwanya untuk membangun mahligai rumah tangga.

Rumah tangga mereka juga terbilang awet hingga melahirkan generasi-generasi selanjutnya.


Nyaris semua warga di daerah setempat mendapat pasangan hidup dari pasar jodoh ini.


"Saya dahulu bertemu dengan istri saya tahun 2008 di pasar jodoh ini," ujarnya, Minggu (31/12/2023).


Nurani bercerita saat awal pertemuan dengan istrinya tersebut.


Kala itu, ia dan istrinya sama-sama sedang nongkrong di pasar jodoh.


"Dia lewat, saya juga lewat, terus ya namanya perempuan sama laki ya, pengen kenal," ujar dia.


Nurani sendiri saat itu sudah bekerja di daerah Tangerang dan kebetulan sedang pulang kampung.


Sementara istrinya saat itu masih sekolah.


Nurani yang tertarik langsung mengawali perkenalan.


Istrinya juga saat itu menanggapi permintaan Nurani yang ingin kenalan.


Usai mengetahui latar belakang masing-masing, Nurani memberanikan diri untuk izin main ke rumah istrinya tersebut.


"Kata istri saya dulu jangan katanya, nanti saja. Terus kata saya, kalau nanti mah saya pergi lagi," cerita Nurani menceritakan percakapannya dahulu.


Lanjut Nurani, zaman itu sudah ramai ponsel walau tidak secanggih saat ini.


Ia pun meminta nomor ponsel istrinya, keduanya pun saling bertukar nomor kontak.


Selang beberapa hari setelah kejadian itu, istrinya mencari-cari keberadaan Nurani.


Ia datang ke pasar jodoh, tapi tidak ketemu sampai akhirnya datang ke rumah Nurani.

"Tapi saat itu saya kan gak ada di rumah, sudah berangkat lagi ke Tangerang," ucapnya.


Diceritakan Nurani, menurut pandangan istrinya saat itu, ia menganggap Nurani sebagai pria yang jujur dan baik.


Istrinya pun langsung menelepon Nurani. Keduanya lalu memutuskan untuk menikah.


Saat ini, kata Nurani, ia sudah memiliki 3 orang anak.


"Semuanya ada 3 anak, tapi meninggal satu saat masih kecil," ujarnya.


Sumber : TribunX

Sabtu, 30 Desember 2023

Sekali Hami Istri Menuntut suami 4.6M?

Seorang perempuan di Dubai baru-baru ini mendapat perhatian global karena menguraikan daftar rinci "hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan" yang harus dipenuhi suaminya setiap kali ia hamil. Ini termasuk "tunjangan" sebesar 300 ribu dolar AS (sekitar Rp4,6 miliar) per anak.

Menurut Daily Mail, dikutip dari Says, Kamis, 28 Desember 2023, Soudi Al Nadak berasal dari Sussex, Inggris. Ia bertemu suaminya Jamal Al Nadak saat belajar di sebuah universitas di Dubai tujuh tahun lalu. Pasangan suami istri tersebut telah menikah selama tiga tahun.

Influencer berusia 26 tahun ini dikenal luas karena berbagi sekilas kehidupan mewahnya bersama pasangannya, yang ia gambarkan sebagai seorang jutawan, di TikTok. Di video terbarunya "Get Ready With Me," Soudi mengaku berharap mendapat uang saku dari suaminya setiap kali hamil.


"Saya jelaskan ke Jamal, jumlah ini per bayi, jadi untuk satu bayi adalah 300 dolar AS dan untuk dua bayi 600 dolar AS, dan seterusnya," ujar dia. "Ini akan mencakup semua sesi terapi saya, fisioterapi saya, personal training, akupunktur, dan pijat bayi."


Memberikan alasan atas tuntutannya, Soudi menyebut, "Saya pikir setelah semua yang saya lakukan pada tubuh saya, ini adil untuk saya dan bayi kami." Ia juga menegaskan bahwa ia tahu orang-orang akan terkejut ketika mendengar syarat yang ia uraikan.


Namun demikian, ia tetap teguh mempertahankan pendiriannya, menyatakan bahwa ia tidak akan membiarkan tubuhnya mengalami tantangan melahirkan tanpa kompensasi yang layak.

Tidak Hanya Uang Saku

Di video berdurasi 3 menit dan 15 detik itu, Soudi melanjutkan penjelasannya mengenai ketentuan tambahan. Ia menyatakan bahwa suaminya harus membelikannya tas popok Hermes Birkin, biru untuk laki-laki dan merah muda untuk perempuan, untuk memastikan tampilan yang gaya dan terkoordinasi.

"Ia juga harus membelikan saya mobil baru agar sesuai dengan nuansa keibuan," tambahnya.

Hal lain yang tidak dapat dinegosiasikan adalah keinginannya untuk "tidak perlu bekerja lagi." Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa suaminya harus menambah jumlah staf di rumah, serta mempekerjakan spesialis bayi dan perawat malam untuk membantunya merawat anak tersebut.

Video ini dengan cepat jadi viral di jagat maya dan menimbulkan ragam komentar warganet. "Saya hamil 23 minggu dan pasangan saya membelikan saya kalender kedatangan Pringle," canda seorang pengguna.

Pengguna lain menyuarakan dukungan mereka, menyatakan, "Semua wanita harus memiliki standar ini." Namun, di tengah pujian tersebut, salah satu pengguna bertanya, "Bagaimana jika suami Anda bangkrut? Apakah Anda akan tetap bersamanya?"

Sumber: Liputan6

Jumat, 29 Desember 2023

Korsel Kesal Ke Israel Karena Memperlihatkan Video Palsu Serangan Hamas Ke Soul


Korea Selatan mengecam Israel yang merilis video buatan yang seolah menggambarkan serangan milisi Hamas Palestina di Seoul. Video itu dirilis kedutaan besar Israel di Seoul.

Melalui pernyataan pada Kamis (28/12), Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menilai video tersebut "tidak pantas" dan telah menuntut kedubes Israel menarik video itu dari akun media sosialnya.

"Pembunuhan dan penculikan warga sipil Israel oleh Hamas memang tidak dapat dibenarkan, namun produksi dan distribusi video yang dibuat oleh Kedutaan Besar Israel yang menggambarkan situasi keamanan di negara lain sangat tidak pantas," kata Kemlu Korsel dalam pernyataannya.


"Kami telah menyampaikan posisi kami kepada Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan, dan pihak Israel telah mengambil tindakan untuk menghapus video tersebut."


Video tersebut menggambarkan skenario di mana seorang perempuan Korsel di Seoul diculik oleh penyerang bersenjata saat Hari Natal kemarin. Perempuan itu pun dipisahkan secara paksa dari putrinya yang masih kecil.

Dalam caption di unggahan video itu, Kedubes Israel menulis "pada tanggal 7 Oktober, Israel diserang oleh teroris Hamas. 1.200 pria, perempuan, dan anak-anak terbunuh, dan lebih dari 240 orang disandera di Gaza."


"Bayangkan jika hal itu terjadi padamu. Apa yang akan kamu lakukan?" bunyi akhir caption.


Sekarang video itu sudah tidak tersedia lagi di media sosial Kedubes Israel di Seoul.


Saat ini, Korea Selatan secara teknis masih berperang dengan Korea Utara karena Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.


Perang Korea itu pun menjadi awal pemisahan Korea menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.


Menurut laporan media Korsel YTN, Duta Besar Israel di Seoul Akiva Tor merilis pernyataan terkait video tersebut dalam sebuah unggahan di media sosialnya yang kini telah dihapus.

"Kami telah merekonstruksi insiden teroris mengerikan yang terjadi pada 7 Oktober untuk membantu warga Korea Selatan di Asia Timur, jauh dari Israel, untuk memahami hal ini. Situasi perang saat ini," bunyi pernyataan Tor seperti dikutip AFP.


Israel memang terus berupaya "meyakinkan" dunia bahwa agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina adalah tindakan yang sah untuk membela diri.


Meski milisi Hamas, penguasa Gaza, memang melancarkan serangan ke Israel lebih dulu pada 7 Oktober lalu, namun agresi balasan Israel ke wilayah Palestina itu dianggap berlebihan hingga melanggar berbagai hukum internasional termasuk kejahatan perang.


Korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah mencapai lebih dari 21.100 orang. Sebanyak 70 persen dari korban tewas itu adalah anak-anak dan perempuan.

Sumber: cnn.com

Jumat, 15 Desember 2023

Inggris Mulai Sadar

Inggris melarang masuk warga Israel yang melakukan kekerasan dan serangan terhadap warga Palestina. 

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan "mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap warga Palestina akan dilarang memasuki Inggris." Langkah ini dilakukan kala agresi brutal Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat semakin membabi buta.
"Pemukim ekstremis, yang menargetkan dan membunuh warga sipil Palestina, merusak keamanan dan stabilitas bagi warga Israel dan Palestina," kata Cameron di situs media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada Kamis (14/12).

"Israel harus mengambil tindakan yang lebih kuat untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan pemukim (warga Israel yang menduduki wilayah Palestina secara ilegal) dan meminta pertanggungjawaban para pelakunya. Kami melarang mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan pemukim memasuki Inggris untuk memastikan negara kami tidak menjadi rumah bagi orang-orang yang melakukan tindakan intimidasi ini," paparnya menambahkan.

Tak hanya Inggris, awal pekan ini Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pihaknya juga akan mengusulkan sanksi serupa.

Borrell tidak mengatakan sanksi apa yang akan dikenakan, namun para pejabat UE mengatakan sanksi tersebut akan mencakup larangan perjalanan ke negara Uni Eropa.

Permukiman ilegal Yahudi adalah salah satu isu paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama setengah abad lebih. Permukiman ini dibangun di atas tanah Palestina yang direbut Israel dalam Perang 1967.

Aneksasi Israel selama ini dianggap ilegal oleh komunitas internasional. Meski begitu, Israel kekeh memperluas permukiman di wilayah Palestina, terutama Tepi Barat. Isu permukiman ini pun tak jarang memicu kekerasan dan gejolak sosial lainnya di antara warga Israel dan Palestina.

Data PBB menunjukkan serangan harian pemukim Israel di Tepi Barat juga meningkat lebih dari dua kali lipat sejak agresi Tel Aviv berlangsung ke Jalur Gaza.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy telah menanggapi langkah signifikan yang diambil salah satu sekutunya negaranya ini.

"Kami menyesalkan semua kekerasan ekstremis. Tidak ada alasan untuk main hakim sendiri atau hooliganisme, dan kami akan terus mendesak agar semua kekerasan ekstremis ditangani dengan kekuatan hukum yang penuh," kata Levy.

Sejumlah negara sekutu Israel dan Amerika Serikat mulai terlihat semakin menjaga jarak menyusul agresi ke Jalur Gaza yang makin brutal hingga kini telah menewaskan lebih dari 18.700 orang.

Di awal agresi Israel, mayoritas sekutu AS dan negara Barat mendukung Tel Aviv dengan lantang untuk melancarkan operasi militer ke Gaza. Alasannya, Israel dinilai pantas melakukan apa saja untuk mempertahankan diri dan membalas serangan milisi Hamas, si penguasa Gaza, pada 7 Oktober lalu.

Namun, akibat korban sipil di Gaza yang terus bertambah, sejumlah negara mulai menahan dukungan dan mendesak Israel melindungi warga dalam operasi militernya tersebut. Beberapa negara bahkan mulai menyuarakan dukungan terhadap gencatan senjata di Gaza.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com