Nggak jarang kita sering menemukan, ada menu yang sebenarnya sama, tapi tampaknya jadi beda gara-gara alih nama yang dengan istilah asing yang lebih keren. Dan ternyata bukan cuma berpengaruh di namanya saja, harganya pun ikutan melonjak tinggi. Lihat saja beberapa foto ini, dan nggak usah dipikir terlalu serius, ya!
Es Teh
Ini dia yang paling terlihat jelas! Ketika es teh menjadi ice tea, atau kadang ditulis sweet ice tea, harganya bisa melonjak 10 kali lipat!
Mendoan
Di pinggiran, mendoan cuma berkisar Rp 1.000-an, tapi kalau restoran, harganya bisa jauh berbeda dengan nama yang terkesan elit seperti ini. Ada-ada saja!
Es Cokelat
Kamu tahu es cokelat yang dijual di pinggir jalan dalam gang, kan? Nah kalau di restoran namanya jadi Milkshake Chocolate atau Ice Blend Chocolate. Elit, ya!
Telur Dadar dan Gado-gado
Telur dadar buatan rumah bahkan gratis, tapi kalau dijual di restoran bisa seharga Rp 25.000. Namanya pun berubah, guys, jadi Omelette. Begitu pun gado-gado, bisa jadi Javanese salad. Gaya banget!
Sate Ayam
Nah ini juga cukup bikin kaget. Perbedaan sate ayam dan chicken satay khas restoran bisa 10 kali lipat. Sate ayam Rp 12.000, Chicken Satay Rp 85.000. Efek bahasa Inggris, nih!
Pecel
Setelah gado-gado, pecel juga bisa dibuat bahasa Inggris. harganya ikutan berubah drastis!
Nasi Goreng
Kamu pasti nggak terkejut lagi lihat ini, nasi goreng gerobak tek-tek berkisar Rp 12.000, tapi gimana dengan Fried Rice Served with Roast Blackpepper Chicken and Salad? Bikin garuk-garuk kepala ya!