Tapi, dilansir situs resmi UEFA, ada tiga momen di mana Barca mampu melakukan comeback dengan sempurna. Itu terjadi pada musim 1999/00, 2001/02, dan 2012/13.
Pada musim 1999/00, Barca berhadapan dengan Chelsea di perempat final. Azulgrana kalah di pertemuan pertama 1-3. Publik pun mengira Barca sudah habis.
Secara mengejutkan, Barca tampil garang di pertemuan kedua. Mereka mampu melibas Chelsea dengan skor 5-1. Agregat berubah menjadi 6-4 untuk keunggulan Barca.
Barca kembali mengalami masa sulit di musim 2001/02. Secara mengejutkan Panathinaikos mampu membuat Barca kalang kabut di perempat final.
Mereka menang di kandang dengan skor 1-0. Tak sampai di situ, Panathinaikos juga membuat Barca tertinggal dengan agregat 0-2 saat laga leg 2 baru berlangsung 8 menit.
Perlahan tapi pasti, Barca bangkit. Mereka membalas gol cepat Panathinaikos tiga kali. Dan akhirnya, Barca lolos ke semifinal.
Musim 2012/13, Barca kembali mengalami hal serupa. Barca tertinggal dua gol dari AC Milan. Namun, akhirnya magis Lionel Messi menyelamatkan mereka dari lubang jarum. Barca lolos dengan agregat 4-2.
Yang patut dicatat adalah, comeback menawan Barca di tiga kesempatan tersebut tak diimbangi dengan prestasi gemilang. Barca tak juara meski mampu melakukan comeback. (one)
Pada musim 1999/00, Barca berhadapan dengan Chelsea di perempat final. Azulgrana kalah di pertemuan pertama 1-3. Publik pun mengira Barca sudah habis.
Secara mengejutkan, Barca tampil garang di pertemuan kedua. Mereka mampu melibas Chelsea dengan skor 5-1. Agregat berubah menjadi 6-4 untuk keunggulan Barca.
Barca kembali mengalami masa sulit di musim 2001/02. Secara mengejutkan Panathinaikos mampu membuat Barca kalang kabut di perempat final.
Mereka menang di kandang dengan skor 1-0. Tak sampai di situ, Panathinaikos juga membuat Barca tertinggal dengan agregat 0-2 saat laga leg 2 baru berlangsung 8 menit.
Perlahan tapi pasti, Barca bangkit. Mereka membalas gol cepat Panathinaikos tiga kali. Dan akhirnya, Barca lolos ke semifinal.
Musim 2012/13, Barca kembali mengalami hal serupa. Barca tertinggal dua gol dari AC Milan. Namun, akhirnya magis Lionel Messi menyelamatkan mereka dari lubang jarum. Barca lolos dengan agregat 4-2.
Yang patut dicatat adalah, comeback menawan Barca di tiga kesempatan tersebut tak diimbangi dengan prestasi gemilang. Barca tak juara meski mampu melakukan comeback. (one)